Daftar Hasil Kliring (DHK)
Berdasarkan daftar Transaksi Bursa, KPEI melakukan Kliring secara Netting Kontrak Berjangka terhadap transaksi Kontrak Berjangka setiap Anggota Kliring dan Nasabah. Proses dan kegiatan Kliring secara Netting Kontrak Berjangka dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
- KPEI menetapkan Posisi Terbuka atas seluruh transaksi Kontrak Berjangka;
- KPEI menetapkan hak atau kewajiban dana dari setiap Anggota Kliring yang terdiri dari Keuntungan atau kerugian (gain atau loss) atas posisi Kontrak Berjangka; dan Penetapan atau perubahan kebutuhan Marjin atas posisi Kontrak Berjangka.
- Dasar penghitungan hak dan kewajiban dana untuk Posisi Terbuka menggunakan HPH setiap Hari Bursa, atau HPF apabila pada Hari Bursa tersebut, Kontrak Berjangka dimaksud jatuh tempo.
Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka adalah pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI dan pemenuhan hak Anggota Kliring oleh KPEI berdasarkan DHK Kontrak Derivatif Efek. Daftar Hasil Kliring Kontrak Derivatif Efek (DHK Kontrak Derivatif Efek) adalah dokumen elektronik yang memuat perincian hak dan kewajiban masing-masing Anggota Kliring yang timbul dari Transaksi Bursa Kontrak Derivatif Efek.
Kliring dilakukan hinggal level Nasabah atas posisi kontrak, gain/loss, serta kebutuhan marjin. Kliring dilakukan setiap hari dengan perhitungan Gain/Loss berdasarkan Harga Penyelesaian Harian di T+1. SKD menghitung Harga Penyelesaian Final (HPF) pada hari terakhir kontrak dan menutup kontrak yang jatuh tempo. KPEI menyampaikan hasil kliring dalam bentuk Daftar Hasil Kliring (DHK) tiap akhir hari maksimal 19:30 WIB.
Simulasi Perhitungan Keuntungan
1. Simulasi Perhitungan Keuntungan saat Bullish
Pada tanggal 25 Februari 2025, Investor A memiliki prediksi bahwa Indeks IDX30 akan naik (bullish), sehingga dia membeli (Long) 10 kontrak IDX30 Futures seri satu bulan dengan kode IDX30G5. Simulasi Perdagangan dan Perhitungan Keuntungan sebagaimana sampai jatuh tempo.
Terdapat studi kasus transaksi derivatif dengan keuntungan: Kondisi pasar spot market dengan instrumen IDX30 adalah 505. HPH pada hari tersebut adalah 510, investor melakukan order buy IDX30G5 dengan harga 505 untuk 10 kontrak adalah 4% x Angka Indeks x Jumlah Kontrak x Multiplier = 4% x 505 x 10 x Rp.100.000 = Rp. 20.200.000. Mark to market pada tanggal 25 Februari (510-505) x 10 kontrak x Rp.100.000 = Rp.5.000.000. Pada tanggal 26 Februari kondisi pada market spot sedang mengalami bullish tren sehingga HPH pada akhir perdagangan mengalami kenaikan menjadi IDX30G5 dengan HPH 511, maka pada saat mark to market, keuntungan nya menjadi (511-510) x 10 kontrak x Rp.100.000 yaitu Rp. 1.000.000.
Pada tanggal 27 Februari harga underlying pada market spot mengalami kenaikan lagi sehingga HPH menjadi 513, untuk mark to market pada hari tersebut menjadi (513-511) x 10 kontrak x Rp.100.000 sehingga investor mendapat keuntungan Rp. 2.000.000. Pada akhir bulan Februari yaitu pada saat jatuh tempo di tanggal 28 ,HPF menjadi 515 untuk IDX30G5 sehingga total dana diterima oleh investor (Rp. 20.200.000 + Rp. 10.000.000) menjadi Rp. 30.200.0000.
Berikut detailnya:
Margin Released (Rp. 20.200.000),
Profit sebelumnya (Rp. 5.000.000 + Rp. 1.000.000 + Rp. 2.000.000 = Rp.8.000.000.
Profit akhir jatuh tempo 515 – 513 x 10 kontrak x Rp. 100.000 = Rp. 2.000.000.
Sehingga total keuntungan sebesar Rp. 10.000.000.
2. Simulasi Perhitungan Keuntungan saat Bearish
Pada tanggal 25 Februari 2025, Investor A memiliki prediksi bahwa Indeks IDX30 akan turun (bearish), sehingga dia menjual (Short) 10 kontrak IDX30 Futures seri satu bulan dengan kode IDX30G5. Simulasi Perdagangan dan Perhitungan Keuntungan sebagaimana saat jatuh tempo.
Terdapat studi kasus transaksi derivatif dengan keuntungan saat jatuh tempo pada saat Market Bearish: Kondisi pasar spot market pada tanggal 25 Februari dengan instrumen IDX30 match pada harga 505. Maka order buy IDX30G5 dengan harga 505 untuk 10 kontrak adalah 4% x Angka Indeks x Jumlah Kontrak x Multiplier = 4% x 505 x 10 x Rp.100.000 = Rp. 20.200.000 (Margin Released). Pada tanggal 25 Februari di akhir perdagangan HPH 503, maka Profit = (505 – 503) x 10 kontrak x Rp. 100.000 = maka keuntungannya Rp. 2.000.000. Pada tanggal 26 Februari kondisi pada market spot sedang mengalami bearish tren sehingga HPH pada akhir perdagangan mengalami penurunan menjadi IDX30G5 dengan HPH 501, maka pada saat mark to market, keuntungan nya menjadi (503 (HPH kemarin) - 501) x 10 kontrak x Rp.100.000 yaitu Rp. 2.000.000.
Pada tanggal 28 Februari harga underlying pada market spot mengalami penurunan lagi sehingga HPH menjadi 500, untuk mark to market pada hari tersebut menjadi (501-500) x 10 kontrak x Rp.100.000 sehingga investor mendapat keuntungan Rp. 1.000.000. Saat jatuh tempo, total dana diterima oleh investor adalah (Rp. 20.200.000 + Rp. 5.000.000) menjadi Rp. 25.200.0000.
Berikut detailnya:
Margin Released Rp. 20.200.000.
Profit sebelumnya Rp. 2.000.000 + Rp. 2.000.000 = Rp.4.000.000.
Profit akhir jatuh tempo 501– 500 x 10 kontrak x Rp. 100.000 = Rp. 1.000.000.
Sehingga total keuntungan sebesar Rp. 5.000.000.
Dengan adanya Kontrak Berjangka, investor dapat melindungi portofolio baik dalam keadaan market yang sedang bullish maupun bearish.