Stress Test

Sebagai Central Counterparty (CCP), KPEI wajib memiliki dan menjaga sumber keuangan yang cukup untuk menghadapi counterparty risk yang disebabkan oleh kegagalan Anggota Kliring, yang berisiko memiliki implikasi besar terhadap pasar. Kebutuhan  sumber keuangan perlu diestimasi oleh KPEI secara berkala untuk mengetahui kecukupannya dalam menghadapi kondisi pasar yang ekstrim yang mungkin terjadi.

Berdasarkan PFMI-IOSCO, CCP disarankan untuk melakukan review secara berkala terkait dengan metodologi yang digunakan dalam melakukan stress testing terhadap kebutuhan sumber keuangan. Stress Testing adalah metode untuk memperkirakan kerugian ekstrim (tapi mungkin terjadi) dalam kondisi pasar yang tidak normal dengan menghitung ulang nilai portofolio menggunakan perubahan harga yang melebihi perubahan tertinggi yang digunakan dalam Historical VaR (HsVar). Skenario stress testing yang dilakukan oleh KPEI hanya mencakup risiko pasar yakni risiko yang harus ditanggung oleh KPEI akibat adanya fluktuasi harga pasar.

KPEI menggunakan salah satu metode stress testing, yaitu Monte Carlo Simulation. Monte Carlo Simulation yaitu proses simulasi random (acak) terhadap model yang dibangun terhadap masing-masing komponen risiko secara berulang-ulang sehingga menghasilkan nilai portfolio yang mungkin terjadi pada suatu target horizon tertentu.

Dalam simulasi ini, berbagai faktor risiko dan data operasional dengan periode tertentu dipilih, dan selanjutnya akan dianalisis untuk ditentukan jenis distribusi dan parameternya, kemudian dipadukan ke dalam sebuah model. Output dari model ini adalah nilai risiko yang harus ditutup oleh sumber keuangan transaksi bursa. Berikutnya,  akan dilakukan simulasi dengan iterasi sebanyak 10.000.000 kali untuk menghasilkan distribusi kemungkinan kebutuhan sumber keuangan, dengan tingkat keyakinan/confidence level sebesar 99,9%.